Toll-free service 0800 1234 000 |
Groups Debate / Forum | ✪ Islamic Religious Debate - 643✪ Protestant Christianity, Catholic, etc Debate - 27✪ Hindu Religious Debate - 5✪ Buddhist Religion Debate - 8✪ Confucian Religion Debate - 6✪ Jewish Religious Debate - 2✪ Mystical Beliefs, Monotheism, etc Debate - 29 ✪ Online Al-Qur'an - Reference Attention, please- Please do not write a Response / Topic on the Forum that is not your Trust / Religion, unless it is contributing (if destructive / attack other religions, it will automatically be deleted).
- It is highly expected that you will be willing to write a New Topic and provide opinions / comments / responses to existing topics, of course that are in accordance with your Religion / Trust.
- This Discussion Forum, is intended to increase our knowledge of all, in accordance with their respective Religion / Beliefs.
|
|
. These Promotion etc. are displayed on Webs |
Special Info EducationPTS Foremost & Trustworthy S1, S2, D3 Organizer | |
|
|
| | MISCELLANEOUS DEBATE / FORUM (ETC REFERENCE) PROTES PERTAMINA, SIAPA YG SALAH, DPR ATAU PERTAMINA ? | |
|
| ⚹ | ⚹ This time 4.712 visitors online | | Find dialogue, opinion, etc. | |
|
| |
Miscellaneous Debate / Forum (Etc Reference)
| | DIRUT Pertamina Karen Agustiawan tak mampu menyembunyikan kekecewaannya pada rapat dengar gagasan dengan Komisi VII DPR, Selasa (10/2) lewat. Dalam rapat dengar gagasan (RDP) yang kedua kalinya, Senin (16/2), kekesalannya memuncak, diawali dengan sikap protes seluruh anggota Komisi VII yang memutuskan menghabisi RDP dengan jajaran Direksi Peramina.
Ini terjadi atas terungkapnya surat bernada 'protes' yang ditujukan kepada seluruh anggota komisi yang membidangi masalah energi, sumber daya mineral, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup ini. Surat yang ditandatangani oleh Sekertaris Perseroan PT Pertamina Toharso tertanggal 13 Februari 2009 diakui Karen atas sepengetahuan dirinya.
Kepada wartawan, Karen berusaha menghindar dari pertanyaan terkait insiden ini. Ia mengaku, pada dasanya semua pertanyaan para anggota Komisi VII DPR akan disahuti. Namun, mempermasalahkan, seakan pertanyaan yang diajukan dirinya di luar konteks yang berada seakan menghina. "Semua boleh disahuti, semua pertanyaan boleh disahuti. Hanya, yang enggak boleh adalah penghinaan," kata Karen yang bergegas membiarkan lepas sama sekali wartawan.
Jadi, Anda merasa terhina? "Kami sih membuka menjawab semua pertanyaan. Tapi kalau misalnya sudah dibilang bahwa, apa yah, kepada menghina direksi mencapai disamakan dengan satpam kan tidak, di luar ini ya," kata Karen yang makin kewalahan menjawab pertanyaan para wartawan.
Jadi, surat yang ditandatangani oleh Sekertaris Perseroan atas sepengetahuan Anda karena merasa pertanyaan yang diajukan pada Selasa (10/2) lewat di luar konteks kewenangan anggota DPR? "Itu sikap dari persero. Dan itu adalah rekomendasi dari ketua bidang hukum kami. Nanti, enggak tahulah," katanya masa ditanya apakah masih akan berada kegiatan yang dipekerjakan dengar gagasan dengan DPR lagi atau tidak.
Sementara itu, Toharso kepada para wartawan mengungkapkan, surat itu diajukan ke Komisi VII agar mampu tertib dan sesuai dengan pokok-pokok pembahasan. Surat itu, katanya lagi, hanyalah inisiatif dari corporate secretary dan bidang hukum Pertamina. Ia lewat membenarkan pertanyaan yang diajukan para anggota Dewan, Selasa (10/2) lewat, yang sudah keluar dari jalur sebenarnya.
"Misalkan, tidak mempertanyakan pada hal yang konten dipermasalahkan. Misalnya, soal ketidaklayakan direktur. Itu kan diluar substansi ya. Direksi sesungguhnya mengetahui surat ini dan sesungguhnya lagi, surat ini hanya ingin agar rapat yang berlanjut mampu efektif. Jadi mentah-mentah bukan maksud Pertamina melecehkan, mentah-mentah tidak. Kita bekerja siang malam kepada menjawab semua pertanyaan," diri sendiri Toharso.
Wakil Ketua Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrat Shutan Batoegana pun ikut berkomentar dengan surat Pertamina itu. Ia menyayangkan sikap Pertamina yang seharusnya tak usah bersurat ke DPR karena DPR memiliki hak dan kewenangan sebagaimana diatur dalam undang-undang, atau tatib dalam mengajukan pertanyaan apa pun.
"Pertanyaan itu kan terhitung dalam fungsi pengawasan. Dalam pengawasan tentu saja kita sah dong mempertanyakan kenapa Anda (Karen) ditunjuk. Kemudian, bagaimana Anda mampu tunjukan kemampuan, mampu pimpin perusahana negara. Mestinya ia mampu jawab dengan berikan kinerja. Kalau meyakinkan kita berarti ia punya kemampuan," tegas Sony Keraf menimpali perkataan Shutan Batoegana. Kompas, Selang
Menurut Anda, siapakah yang salah, DPR ataukah Pertamina ? Bolehkah Pertamina atau Penghuni bersurat protes ke DPR ?
Written by Riani Ningrum | Purwokerto, February 17, 2009 at 18:19:16 |
|
|
Visitor Feedback / Suggestions / Comments Samiyono - Jakarta 17 Februari 2009 Jam 18:39:05 Menurut saya : 1. Yang salah dua-duanya (DPR & Pertamina) - DPR salah .. RDP (Rapat Dengar Pendapat) itu kan bukan Fit and Proper Test. - Pertamina juga salah ... ngapain kanak2 kok ditanggapi?.
2. Pertamina atau Penghuni tentu boleh bersurat protes atau apapun ke DPR.
Rahmat - Bandung 18 Februari 2009 Jam 5:45:23 hehehe, .. sekarang ini khan masa2 menjelang Pemilu, sebentar lagi juga Anggota DPR diganti, jadi saya pikir temen2 di DPR itu lumrah2 aja kalau sekarang2 ini lebih kurang sensitif karena duduknya tinggal tidak lama lagi.
Sehingga pada kecewa ketika peralihan Direksi Pertamina kok tidak dilibatkan?
Sebenarnya maksud yang sesungguhnya pertanyaan anggota DPR itu begini : "Kenapa anda yang ditunjuk jadi Dirut Pertamina?" ... "kok bukan saya? ..(dalam hati)"
Yaah .. kita mesti mampu mengerti keadaan psikologis ini ... jadi ya gak berada yang salah kok... yang salah cuma yang menganggap aksi DPR itu sah ... gitu ajach dech.
Hambimbim - Bogor 18 Februari 2009 Jam 8:22:19 Kalau soal protes siapapun berhak melakukannya, dan yang di protespun juga mesti legowo gak boleh marah, jangan mentang2 atas nama penghuni trus mau menang sendiri, masalahnya sebenarnya beberapa akbar penghuni juga kecewa atas kinerja Dewan. Saya pikir langkah Dewan marah itu bukan aksi yang simpatik .... dan lagi itu jauh dari HiTech ..okeeey?
Buat Pertamina juga sebaiknya gak usah neko2-lah .. itu juga jauh dari HiTech ..okeeey?
nah kalau sudah pada oke ... ya udah kita mikirin lagi kepentingan penghuni .. okeey?.
Roy S. - Jakarta 18 Februari 2009 Jam 13:30:34 Hahaha ... DPR kena batunya sekarang. DPR jangan arogan deh. Sebenarnya nggak masalah kalau mau arogan, asalkan selagi ini kinerjanya memang super. Tapi ini khan kinerjanya masih rendah. Kalau masih rendah lewat arogan, sama saja dengan mempermalukan diri sendiri. Introspeksi lah.
Buat Pertamina, Anda dalam prakteknya juga bertambah serius donk. Jangan meremehkan hal2 kecil, khususnya penghuni kecil, kasihan mereka antri2 dll.nya. Tolong deh, direksi yang baru, agar jauh bertambah PEKA terhadap penghuni kecil. Dan jangan sekali2 memakai argumen apa pun, ketika terjadi antri dll. Cukup gunakan argumen Pertamina Tidak Mampu, di Pertamina berada mafia-nya, dsb-nya. Dengan alasan2 tsb, insyaAllah nanti akan dijadikan bertambah elok. Terima kasih.
ha..ha..ha.. bagaikan TELOR dan AYAM. Anggota DPR teh kayanya turunan KABAYAN. ayam Kabayan bertelor. lewat ia menghapiri telor ia berkeinginan keterangan kepada telor "kenapa kamu teh keluar"telor bercakap " diri sendiri ngak tahu, tanya aja sama Ayam kenapa saya dikeluarin..... telor mesem dan cekikikan kik...kik..kik
|
|
|
|