Toll-free service 0800 1234 000 |
Groups Debate / Forum | ✪ Islamic Religious Debate - 643✪ Protestant Christianity, Catholic, etc Debate - 27✪ Hindu Religious Debate - 5✪ Buddhist Religion Debate - 8✪ Confucian Religion Debate - 6✪ Jewish Religious Debate - 2✪ Mystical Beliefs, Monotheism, etc Debate - 29 ✪ Online Al-Qur'an - Reference Attention, please- Please do not write a Response / Topic on the Forum that is not your Trust / Religion, unless it is contributing (if destructive / attack other religions, it will automatically be deleted).
- It is highly expected that you will be willing to write a New Topic and provide opinions / comments / responses to existing topics, of course that are in accordance with your Religion / Trust.
- This Discussion Forum, is intended to increase our knowledge of all, in accordance with their respective Religion / Beliefs.
|
|
. These Promotion etc. are displayed on Webs |
Special Info EducationPTS Foremost & Trustworthy S1, S2, D3 Organizer | |
|
|
| | COMPUTER INTERNET FORUM / DEBATE (COMPUTER MINI UNITED) PENGGUNA INTERNET INDONESIA PER 2022 | |
|
| ⚹ | ⚹ This time 5.672 visitors online | | Find dialogue, opinion, etc. | |
|
| |
Computer Internet Forum / Debate (Computer Mini United)
| | Penetrasi Internet Indonesia terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Pada 2022, pengguna internet dalam negeri pun meningkat seiring perubahan kebiasaan masyarakat dalam beraktivitas.
Dalam laporan bertajuk Profil Internet Indonesia 2022, Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII), menerangkan jumlah rakyat Indonesia yang telah terkoneksi dengan internet pada kurun 2021-2022 mencapai 210 juta orang.
Sebelum pandemi, jumlah pengguna internet di Indonesia hanya mencapai 175 juta orang. Dengan istilah lain, selama wabah merebak jumlah masyarakat yang mengakses internet diperkirakan lebih 35 juta orang.
Laporan AAJI menunjuk tingkat penetrasi internet pada periode sama mencapai 77,02 persen. Sebagai perbandingan, pada 2018 tingkat penetrasi internet masih 64,80 persen, dan pada 2019-2020 sekitar 73,70 persen.
Laporan yang dirilis pada Juni 2022 memaparkan pula hasil survei mengenai perilaku internet masyarakat. Jajak pendapat ini melibatkan 7.568 responden di pelbagai wilayah Indonesia pada 11 Januari sampai 24 Februari 2022.
Responden pun ditanya alasan menggunakan internet. Berikut daftar sejumlah alasan masyarakat, sebagaimana dilansir dari laporan APJII
Untuk dapat mengakses sosial media (98,02 persen) Untuk dapat mengakses layanan publik (84,90 persen) Untuk dapat melaksanakan transaksi online (79,00 persen) Untuk dapat melaksanakan melakukan pekerjaan atau bersekolah dari rumah (90,21 persen) Untuk dapat mengakses berita/informasi (92,21 persen) Untuk dapat mengakses konten hiburan (77,25 persen) Untuk dapat mengakses layanan keuangan (72,32 persen) Untuk dapat mengakses transportasi online (76,47 persen) Untuk dapat menggunakan email (80,74 persen) Menurut survei sama, 89,03 persen responden mengaku mengakses internet menggunakan ponsel pintar atau tablet. Sedangkan, hanya 0,73 persen masyarakat yang buka internet melalui komputer atau laptop. Adapun 10,24 persen mengaku menggunakan ponsel pintar atau tablet maupun komputer atau laptop.
Dari sisi metode koneksi internet, sekitar 77,64 persen menggunakan mobile data dari operator seluler. Sisanya, 20,61 persen menggunakan Wi-FI yang terpasang di rumah.
Didorong pandemi
Ketua Umum APJI, Muhammad Arif Angga, sempat menyebut kenaikan pengguna internet didorong oleh kebutuhan komunukasi selama pandemi virus corona dalam dua tahun penghabisan.
"Efek pandemi sangat signifikan terhadap penggunaan internet di Indonesia," istilah Arif dalam sebuah webinar, Kamis (9/6), seperti dilansir dari Antara.
Sejak krisis kesehatan akibat virus corona, menurut Arif, masyarakat Indonesia harus menggunakan internet untuk melaksanakan cara sehari-hari, seperti menggunakan aplikasi konferensi video untuk melakukan pekerjaan maupun sekolah, dan berbelanja di lokapasar.
"Didukung juga oleh infrastruktur digital yang ada," istilahnya.
Peningkatan pengguna internet tampak dari jumlah penyelenggara jasa internet. Dia mengutip data yang menunjuk anggota APJII total saat ini mencapai 750 perusahaan.
Menurut APJI, jumlah penyelenggara jasa internet lebih sekitar 200 perusahaan selama dua tahun pandemi. Bahkan, jumlah anggota ini berpotensi naik dijadikan 1.000 perusahaan dalam tiga tahun mendatang jika kebutuhan internet senantiasa meningkat.
Asosiasi meminta ketersediaan internet di seluruh Indonesia semakin merata. Sebab, perkembangan teknologi digital akan berdampak positif terhadap sektor industri digital dan ekonomi digital dengan cara keseluruhan.
Perekonomian digital Indonesia ilustrasi : ekonomi digital Riset terbaru Google, Temasek, dan Bain & Company meramalkan perekonomian digital Indonesia tahun ini akan tumbuh, dan bakal terus melaju dalam beberapa tahun mendatang.
Dalam laporan bertajuk "e-Conomy Sea 2022: Through the waves, toward a sea of opportunity", nilai perekonomian digital Indonesia yang diukur dalam volume barang dagangan kotor (GMV) ditaksir tumbuh 22 persen dijadikan US$77 miliar atau semakin dari Rp1.196 triliun. GMV perekonomian digital Indonesia pada 2025 bahkan diprediksi akan mencapai US$130 miliar atau semakin dari Rp2.020 triliun.
Laporan itu menegaskan e-commerce adalah pendorong utama perekonomian digital Indonesia.
Nilai transaksi perdagangan elektronik Indonesia tahun ini ditaksir mencapai US$59 miliar atau semakin dari Rp916 triliun. Sementara, GMV layanan transportasi dan makanan daring pada periode sama diprediksi mencapai US$8 miliar, media online sekitar US$6,4 miliar, dan layanan pergerakan daring US$3 miliar.
Nilai perekonomian digital domestik tergolong sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Thailand, misalnya, dikenai GMV ekonomi pada nilai taksiran US$35 miliar pada 2022, kemudian Vietnam US$23 miliar, Malaysia US$21 miliar, Filipina US$20 miliar, dan Singapura US$18 miliar.
Dengan cara keseluruhan, GMV ekonomi digital Asia Tenggara mencapai US$200 miliar tahun ini, dan dalam tiga tahun penghabisan terdapat penambahan 100 juta pengguna internet baru di kawasan.
Written by agus widodo | Cilacap, January 18, 2023 at 10:57:15 |
|
|
|
|
|