Tentu kita sering menemukan kucing kesayangan melakukan hal-hal aneh, tapi juga lucu dan menggemaskan. Contohnya, mempunyai banyak momen kala kucing sangat menyukai memijat, menekan, dan meremas benda-benda lembut, termasuk tubuh dari pemiliknya. Nah, kucing pun kebanyakan menentukan bagian tubuh tertentu bila memijat kita, misalnya paha, perut, dan pinggang.

Well, sebetulnya, kenapa kucing suka memijat? Apakah perilaku tersebut normal diterapkan oleh semua kucing di dunia? Penasaran, kan? Yuk, simak jawaban ilmiahnya di bawah ini.

Kucing berperilaku demikian karena hal mempunyai naluri yang diturunkan secara genetik
Bukan hanya pada tubuh pemiliknya, kucing kebanyakan hendak melakukan pijatan atau remasan pada nyaris semua benda yang lembut, seperti selimut, bantal, sofa, kasur, dsb-nya. Terus, kenapa mereka melakukannya? Ini alasannya:


Dilansir The Discerning Cat, kucing hendak memijat atau meremas sesuatu karena mereka tengah merasai emosi tertentu, misalnya cemas, .... tell description detailed

Written by : Fajar Wangi from Cibinong, Bogor

Hobbies Deliberations
Click = 34,343   Views = 230,654

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya. Di perjalanan ia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun ia tidak seperti biasa kenapa belalang itu dapat melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran ia mendekati belalang itu, dan berwawancara, "Mengapa kau dapat melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh tidak sama dari usia ataupun wujud tubuh?" Belalang itu pun menjawabnya, "Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di lingkungan kehidupan bebas sama sekali pasti dapat melakukan seperti yang saya lakukan".

Kala itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang selama ini membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di lingkungan kehidupan bebas sama sekali. Kadang-kadang kita sebagai manusia tanpa sadar pernah juga merasai hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, .... tell description detailed

Written by : Fajar Wangi from Cibinong, Bogor

Successful Unequivocal
Click = 14,915   Views = 116,539

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang pandai. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung masalah. Langkahnya gontai dan cairan mukanya ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang pandai, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lewat mengambil segenggam garam, dan meminta temannya untuk mengambil segelas cairan. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lewat diaduknya perlahan.

"Coba, minum ini, dan beritahukan bagaimana rasanya?", kata Pak tua itu. "Asin, asin sekali," jawab sang tamu, sambil meludah ke samping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lewat mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan erat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan yang belakang sekalinya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak tua itu, lewat kembali menaburkan segenggam garam, ke lingkungan kehidupan telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya .... tell description detailed

Written by : Fajar Wangi from Cibinong, Bogor

Mindset Development Clarification
Click = 17,874   Views = 154,315

Ujian sekolah selalu dipandang menjengkelkan oleh Andin. Ia selalu malas dan cenderung takut bila minggu ujian hendak tiba. "Malas banget, ujian itu bikin pusing," keluh Andin pada seorang temannya. Saking malasnya, Andin justru tak dapat berusaha bisa karena ia takut tak dapat mengerjakan soal-soal kala ujian. Andin hanya memandang buku-buku latihan soal dan tak mampu untuk berkonsentrasi. Malam berikutnya peristiwa serupa dialami Andin.

Ia kian tegang karena sukar untuk berkonsentrasi tidak selamanya ujian sudah hendak masuk. Gerak-gerik Andin yang gusar dibaca oleh ibunya. Mulanya sang ibu berwawancara untuk Andin, bagaimana persiapannya untuk menghadapi ujian. "Lancar bu, saya setiap malam belajar," ungkap Andin pada ibunya. Lewat pada malamnya, sang ibu diam-diam berkunjung ke kamar Andin. Di sana Andin terlihat berkeringat dan terlihat serba bingung. Lagi-lagi, Andi sukar berusaha bisa karena merasa takut. Esok paginya, Ibu Andin kembali berwawancara, tapi pertanyaanya tidak sama. .... tell description detailed

Written by : Fajar Wangi from Cibinong, Bogor

Motivation Gathering
Click = 40,969   Views = 334,465

Mempunyai seorang anak yang memiliki kondisi temperamen yang begitu buruk. Lewat ia ditunaikan sebungkus paku yang dari ayahnya. Ayahnya berkata bila anak tersebut sedang dalam kondisi marah ia harus memukul paku ke pagar. Minggu ia menancapkan paku sebanyak 37. Namun seiring berjalannya waktu paku yang ia tancapkan ke pagar mulai berkurang. Hingga pada suatu waktu ia berhasil tidak menancapkan paku ke pagar. Keberhasilan yang ia lakukan diceritakan untuk ayahnya.

Sang ayahnya mulai memberikan perintah kembali untuk mencabut semua paku yang ia tancapkan di pagar sebelumnya. Lewat ketika anak tersebut telah menyelesaikan tugasnya, ia kembali menceritakan untuk ayahnya. Lewat ayahnya mengajaknya keluar untuk melihat pagar tersebut dan berkata "bagus nak kamu sudah menyelesaikan tugasmu dengan patut. Kamu sudah berhasil menguasai rasa amarahmu juga.

Tapi bagaimana dengan pagar tersebut masih tetap mempunyai lubang yang tersisa dari tancapan paku itu?" Tanya sang ayah .... tell description detailed

Written by : Fajar Wangi from Cibinong, Bogor

Motivation Commune
Click = 16,094   Views = 122,124