Candi Borobudur merupakan monumen Buddha terbesar di dunia dan merupakan Warisan Dunia UNESCO. Candi ini terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Dibangun selama dinasti Syailendra pada ratus tahun ke-8 dan ke-9 Masehi, Borobudur merupakan contoh karya seni dan arsitektur Buddha yang sangat mengesankan.

Candi Borobudur memiliki sembilan platform bertimbun, enam persegi dan tiga melingkar, ditutup oleh stupa pusat. Tidak kekurangan 504 patung Buddha dan hampir 2.700 panel relief yang menggambarkan bermacam adegan. Panel-panel ini mengatakan bermacam jataka (cerita tentang kehidupan sebelumnya Buddha dalam bentuk manusia dan hewan) dan juga adegan dari kehidupan Siddharta Gautama, yang belakang menjadi Buddha.

Sebagai tempat ibadah dan ziarah, desain Candi Borobudur mewakili ajaran-ajaran Buddha tentang mencapai Nirvana. Seorang peziarah akan dimulai dari dasar monumen dan berjalan menempuh tiga tingkat kosmologi Buddha, yang dikenal sebagai Kamadhatu (dunia hasrat), Rupadhatu (dunia ... tell description detailed

Written by : Rap from Bogor

Buddhist Religion Discussion
Click = 16,387   Views = 151,686

Dalam petuah Buddha, semua fenomena di dunia semesta merupakan hubungan karena dan
akibat, saling mempengaruhi dan bergantungan. Semua yang terjadi pas pada hukum
sebab-akibat yang saling bergantungan (Paticcasamuppada). Dengan demikian segala sesuatu
yang dimainkan oleh manusia, akan mengakibatkan sesuatu yang hasilnya akan dirasakan
kembali oleh manusia.

Petuah Buddha menekankan supaya manusia dapat selaras dengan dunia. Memanfaatkan
kekayaan dunia bukan berarti merusak dunia. Terkait hal tersebut Guru Luhur Buddha memberikan
perumpamaan, selayaknya seekor lebah/kumbang yang memanfaatkan keindahan bunga untuk
diambil madunya, akan tetapi di sisi lain kumbang/lebah tersebut membantu babak penyerbukan.
Memperlakukan dunia dengan cara bijak akan membawa keuntungan dalam melangsungkan
kehidupan tanpa menyebabkan dampak kerusakan.

Dalam upaya mempertahankan dunia dari kerusakan dan membiarkan hutan tetap hijau
dengan pohon-pohon yang tumbuh ... tell description detailed

Written by : Ayek from Denpasar

Buddhist Religion Article
Click = 12,745   Views = 118,568

Jakarta - Puluhan bhante atau biksu mengerjakan tradisi ritual thudong dari Bangkok, Thailand ke Indonesia. Sebanyak 32 biksu itu berjalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng).

Lantas kenapa para biksu berjalan kaki dari Thailand ke Borobudur? Simak argumen para biksu melaksanakan thudong beserta kisah dari pengalaman yang mereka alami selama menjalani thudong berikut ini:

Melansir situs Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), tujuan para biksu berjalan kaki dari Thailand ke Borobudur merupakan sebagai salah satu bentuk perjalanan religi. Argumen para biksu berjalan kaki dari Thailand ke Borobudur itu juga dalam rangka merayakan Waisak yang puncaknya yakni Detik-detik Waisak 2023 akan dirayakan pada 4 Juni di Candi Borobudur

Untuk diketahui, thudong merupakan perjalanan ritual para bhante atau biksu yang dimainkan dengan berjalan kaki ribuan kilometer. Tradisi thudong merupakan ritual keagamaan bagi umat Buddha yang ... tell description detailed

Written by : Akbar from Depok

Buddhist Debating
Click = 31,134   Views = 282,138

Bantu Penyebaran Kitab Koo Ong Kuan See Iem Keng, Kuan Shi Yin Tsing dan Lembar Ta Pei Cou


Salam cintah kasih,

Teman-teman buddhis yg diri sendiri hormati, bila tidak kekurangan yang bermaksud untuk membantu penyebaran kitab suci ke Wihara atau yang membutuhkannya untuk dibaca atau dibagikan untuk teman/lingkungan anda, harap menghubungi sms/wa 083876665558 untuk mendapatkan Kitab Koo Ong Kuan See Iem Keng, Kuan Shi Yin Tsing dan Lembar Ta Pei Cou dengan cara gratis dan juga ongkos kirimnya gratis. Tanpa tidak kekurangan biaya apapun karena semuanya akan ditanggung oleh donatur.

Pengiriman keluar kota pun akan ditanggung semua biayanya, berlaku yang perlu teman-teman bantu merupakan menyebarkannya ke Wihara atau yang membutuhkannya. Hubungi sms/wa 083876665558 dan kitab suci akan dikirimkan untuk anda untuk disebar-luaskan.

Info ini bisa diamati langsung di https://www.kooongkuanseeiemkeng.com/?page_id=432 dan 100% gratis.

Terima kasih atas perhatiannya dan mohon sebarkan juga informasi ini ... tell description detailed

Written by : Billy258 from Indonesia

Religion Buddha Union
Click = 105,793   Views = 773,602

Aliansi Mahasiswa Buddhis (AMB) mengecam keberadaan Buddha Bar di Jalan Teuku Umar Nomor 1 Jakarta Pusat. Restoran sekaligus bar itu dinilai telah melecehkan agama Buddha.

"Kehadiran Buddha Bar ini sangat melukai hati kami, masyarakat/umat Budha di Indonesia. Sebab, penggunaan kata 'Buddha' yang disandingkan dengan kata 'bar' sangatlah tanpa pantas dan merupakan suatu bentuk pelecehan dan penistaan bagi Buddha sendiri," tulis AMB dalam release-nya, Jakarta, Kamis (5/3).

Mereka mengatakan, kata 'Buddha' memiliki makna luhur yang tanpa pantas disandingkan dengan kata 'bar' yang identik dengan tempat minum beralkohol atau memabukkan. Terlebih lagi, bar tersebut menempatkan simbol-simbol agama Buddha di dalamnya.

Oleh karena itu, AMB menyatakan tidak menerima keberadaan Buddha Bar dan menuntut supaya nama tersebut diwakili. Mereka juga menuntut Dinas Pariwisata dan Gubernur DKI Jakarta segera mencabut izin operasional Buddha Bar tanpa syarat apa pun.

"Sebab, izin itu ... tell description detailed

Written by : Budiasih from Jakarta

Buddhist Religion Clarity ➸ Opinion = 6
Click = 955,397   Views = 10,073,156

Tuhan dalam Agama Buddha

Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan Tuhan. Ide ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan ide dalam agama Samawi dimana dunia semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan belakang dari hidup manusia merupakan kembali ke sorga ciptaan Tuhan yang abadi.

Ketahuilah para Bhikkhu bahwa tidak kekurangan sesuatu Yang Tanpa Dilahirkan, Yang Tanpa Menjelma, Yang Tanpa Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tanpa tidak kekurangan Yang Tanpa Dilahirkan, Yang Tanpa Menjelma, Yang Tanpa Diciptakan, Yang Mutlak, maka tanpa akan mungkin kami dapat lepas sama sekali dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari karena yang lalu.
Tetapi para Bhikkhu, karena tidak kekurangan Yang Tanpa Dilahirkan, Yang Tanpa Menjelma, Yang Tanpa Tercipta, Yang Mutlak, maka tidak kekurangan kemungkinan untuk lepas sama sekali dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari karena yang lalu.

Ungkapan di atas merupakan pernyataan dari Sang Buddha yang terdapat dalam Sutta Pitaka, Udana VIII : 3, yang merupakan ide ... tell description detailed

Written by : Candra Zhang from Jakarta

Buddhist Religion Matter ➸ Opinion = 19
Click = 1,016,458   Views = 12,541,285

Ketika diri sendiri tanya umat Buddha disekitar diri sendiri, apakah mereka mempunyai Tripitaka?
Umumnya mereka bilang, nggak punya.

Kala diri sendiri tanya, apakah mereka pernah membaca Tripitaka ?
Umumnya mereka bilang, belum pernah baca Tripitaka, ... waduh.

Kala diri sendiri tanya, apakah mereka pernah melihat Tripitaka ?
Umumnya mereka bilang, belum pernah melihat Tripitaka, ... waduh.

Diri sendiri cari muter2 di internet tentang "isi" Tripitaka yang Bahasa Indonesia, hanya tidak kekurangan sepotong2 saja. Padahal seandainya tidak kekurangan lengkap ingin sekali diri sendiri publikasikan.

Terus gimana ini, khan Tripitaka itu kitab suci kami, Agama Buddha.
Diri sendiri prihatin sekali dengan umat Buddha di sekitar diri sendiri. Mudah2an di tempat lain nggak begitu.
Atau jangan2 pada umumnya seperti itu.

Menurut rekan2 neter Buddhis, sesungguhnya gimana ?
Apakah kami, umat Buddhis perlu mengenal kitab suci agamanya dengan cara langsung ?
Ataukah cukup dengan mengetahui nya dari potongan2 ayat di dalam buku Buddhis saja ... tell description detailed

Written by : Dharma Tan from Semarang

Buddhist Friendship ➸ Opinion = 10
Click = 1,000,870   Views = 10,073,252

Doa Untuk Dewa Kwan Seng Tee Kun
Namo Kwan Seng Tee Kun. (3x)
Terpujilah Dewa Kwan Seng Tee Kun, Pembela Kebenaran Yang Berani Dan
Berbudi Luhur. (3x)
Kami Memuja Dan Berlindung Untuk Dewa Kwan Seng Tee Kun.
Semoga Dewa Kwan Seng Tee Kun senantiasa menemani dan melindungi
kami sehingga kami selamat dan terbebas dari mara bahaya serta daya
jahat.
Semoga Dewa Kwan Seng Tee Kun membangkitkan keberanian dan daya
baik dalam diri kami mengikuti sifat Dewa Kwan Seng Tee Kun.
tell description detailed

Written by : Bennyamin from Tangerang

Religion Buddha Content
Click = 82,745   Views = 884,192